Menguji Kesetiaan Suami

Menguji Kesetiaan Suami, bersembunyi di kolong tempat tidur

Seorang istri ingin menguji kesetiaan suaminya. Ia ingin tahu bagaimana reaksi suaminya ketika ia tiba-tiba pergi meninggalkannya.




Akhirnya ia memutuskan untuk menulis surat. Surat yang sangat pendek dan terkesan terburu-buru ketika menulisnya.

"Mas, aku sudah tak kuat hidup bersamamu. Aku sudah lelah, Mas. Aku ingin pergi jauh darimu. Entah ke mana ...."

Surat tersebut diletakkan di atas meja di samping tempat tidurnya. Sementara itu, dia duduk termenung di atas tempat tidur sambil memandangi surat yang baru saja ditulisnya.

Ketika mendengar suaminya datang, ia segera bersembunyi di kolong tempat tidur. Dengan terburu-buru ia berusaha mengatur posisi agar seluruh anggota tubuhnya tersembunyi.
Di depan pintu rumah, sang suami heran, biasanya istri selalu membukakan pintu sambil menyambut kedatangannya. Ia pun memasuki rumah sambil memanggil-manggil nama istrinya. Ia mengira istrinya sakit.

Spontan ia langsung menuju kamar tidur. Betapa kagetnya, ia tidak mendapati istrinya di dalam kamar. Lebih kaget lagi ada secarik kertas di atas meja.

Kemudian ia meraih secarik kertas tersebut dan membacanya. Sesaat suasana menjadi hening. Kemudian ia mengambil pena dan menuliskan beberapa rangkaian kata tepat di bawah tulisan istrinya.

Sementara itu, di kolong tempat tidur, sang istri cekikikan dalam hati. Ia menduga suaminya pasti bersedih dan kebingungan karena ia tahu suaminya sangat mencintainya.

Tanpa diduga, sang suami bersiul gembira sambil menyanyi dan menari-nari. Kemudian ia meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Hai, sayang. Aku sudah bebas nih. Si bodoh itu akhirnya tahu bahwa aku tidak mencintainya. Ia baru menyadari bahwa aku salah menikahinya. Tunggu aku ya, sayang. Kita bicarakan rencana pernikahan kita." ujar sang suami dalam telepon.

Sambil menutup handphone, si suami keluar dari kamar dan meninggalkan rumah.

Di kolong tempat tidur, si istri menangis seraya menahan amarah. Dengan terseok-seok ia keluar dari tempat persembunyiannya. Ia berusaha bangkit dan duduk di atas tempat tidur.

Si istri hanya menangis dan bersedih. Ia sama sekali tak menyangka kalau suaminya bermain api di belakangnya. Cinta dan kasih sayang suaminya yang selama ini dianggapnya tulus, ternyata palsu.

Sesaat kemudian, mata sang istri tertuju pada secarik kertas. Ada tulisan tangan suaminya di bawah tulisannya.

"Aku bisa melihat kakimu sedikit keluar dari kolong tempat tidur, sayang. Aku keluar sebentar untuk beli makanan untuk makan malam kita."

Simak juga:
Percobaan Tikus

Comments

  1. Bapak bisa juga mengarang cerita lucu. Apakah suka bercerita di depan anak-anak di kelas? menurut saya sekali-kali perlu, agar siswa tidak terlalu pusing dengan materi kimia. Saya juga guru kimia, tapi saya selalu berusaha cair dengan para siswa, kalau cerita-cerita lucu ini saya nukil boleh tidak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Pak. Seorang juga harus bisa bercerita. Saya sendiri bosan kalau menyampaikan materi pelajaran terus.

      Silakan kalau mau nukil cerita ini.

      Delete

Post a Comment

Maaf, komentar yang tidak berhubungan dengan konten, banyak mengandung singkatan kata, atau mengandung link aktif, tidak kami tayangkan.

Komentar Anda akan kami moderasi sebelum kami tayangkan. Centang 'Notify me' agar Anda mendapat pemberitahuan lewat email bahwa komentar Anda sudah ditayangkan.

Popular posts from this blog

Menerobos Lampu Merah