Anak yang Berbakti
Seorang ayah sedang memanjat pohon belimbing di samping rumahnya. Sang ayah hendak membungkus buah belimbing tersebut agar buahnya lebih bersih dan tidak dimakan ulat. Di bawahnya, Joni anak semata wayangnya, sedang memperhatikan apa yang dilakukan oleh ayahnya.
"Ayah, yang di ujung dahan sana ada buah belimbing yang sudah masak. Tolong dipetik, Yah!" ujar si Joni.
"Mana, Nak? Yang ini?"
"Bukan, agak ke ujung dikit."
"Yang ini?"
"Bukan, dikit lagi."
Bruukkk!!! Karena terlalu ke ujung, dahan pun patah dan si Ayah terjatuh dari pohon belimbing tersebut. Sesaat kemudian si Joni menangis sambil berjalan menuju ke dapur menemui ibunya yang sedang memasak.
"Lho, kenapa menangis, ada apa?" tanya ibu Joni.
"Ayah jatuh dari pohon belimbing, Bu," ungkap Joni sambil tetap menangis. Si Ibu heran, tumben ayahnya jatuh dari pohon ditangisi oleh si Joni. Joni yang dikenal ibunya sebagai anak yang bandel itu tidak biasanya bersikap seperti itu.
"Wah, bagus itu, Nak. Itu namanya anak yang berbakti. Ketika orang tua mendapat musibah sudah selayaknya kamu ikut bersedih," puji ibunya dengan rasa bangga.
"Bukan, Bu. Joni menangis bukan karena ayah jatuh dari pohon."
"Terus, kamu menangis karena apa?" tanya ibunya dengan rasa heran.
"Ayah kan tadi jatuh dari pohon. Joni tertawa sampai jungkir balik. Kemudian ayah bangun dan menampar Joni."
Simak juga, Pemenang Sayembara.
Comments
Post a Comment
Maaf, komentar yang tidak berhubungan dengan konten, banyak mengandung singkatan kata, atau mengandung link aktif, tidak kami tayangkan.
Komentar Anda akan kami moderasi sebelum kami tayangkan. Centang 'Notify me' agar Anda mendapat pemberitahuan lewat email bahwa komentar Anda sudah ditayangkan.